Cublak-cublak suweng adalah permainan dari Jawa yang melibatkan banyak
pemain. Agar permainan lebih seru, minimal perlu ada 3-5 orang. Cara
bermainnya, pertama siapkan benda tertentu, biasanya berupa kerikil,
sebagai benda yang nanti akan disembunyikan oleh salah satu pemain.
Sesudahnya, hom pim pa dan ping sut dahulu untuk menentukan siapa yang akan menjadi orang yang harus menebak pemegang kerikil. Orang yang harus menebak adalah orang yang kalah dalam ping sut dan ia harus duduk menungging dengan kepala menghadap lantai dan mata ditutup. Sementara, peserta lain menengadahkan telapak tangan di punggung orang yang harus menebak itu. Satu peserta kemudian bertugas memegang kerikil atau benda lain yang akan disembunyikan. Nama cublak-cublak suweng tergambar dari tujuan permainan ini yakni Pak Empo (orang yang harus menebak) menemukan anting (suweng) yang disembunyikan seseorang.
Permainan kemudian dimulai dengan menyentuhkan kerikil ke setiap telapak tangan peserta lain. Sepanjang permainan, peserta mendendangkan lagu cublak-cublak suweng. Syairnya, "cublak-cublak suweng, suwenge teng-gelenter, mambu ketundung gudel, pa empo lera lere, sopo ngguyu ndeliake". Setelah sampai pada kata ndelikake, kerikil harus digenggam oleh peserta yang tangannya terakhir kali disentuh.
Sesudahnya, hom pim pa dan ping sut dahulu untuk menentukan siapa yang akan menjadi orang yang harus menebak pemegang kerikil. Orang yang harus menebak adalah orang yang kalah dalam ping sut dan ia harus duduk menungging dengan kepala menghadap lantai dan mata ditutup. Sementara, peserta lain menengadahkan telapak tangan di punggung orang yang harus menebak itu. Satu peserta kemudian bertugas memegang kerikil atau benda lain yang akan disembunyikan. Nama cublak-cublak suweng tergambar dari tujuan permainan ini yakni Pak Empo (orang yang harus menebak) menemukan anting (suweng) yang disembunyikan seseorang.
Permainan kemudian dimulai dengan menyentuhkan kerikil ke setiap telapak tangan peserta lain. Sepanjang permainan, peserta mendendangkan lagu cublak-cublak suweng. Syairnya, "cublak-cublak suweng, suwenge teng-gelenter, mambu ketundung gudel, pa empo lera lere, sopo ngguyu ndeliake". Setelah sampai pada kata ndelikake, kerikil harus digenggam oleh peserta yang tangannya terakhir kali disentuh.
Setelah kerikil digenggam, orang yang harus menebak bangun dan duduk bersimpuh. Sementara peserta lain menyanyikan lagu, "sir, sir pong ndelik gopong" sebanyak mungkin hingga orang yang harus menebak menentukan siapa yang menyembunyikan kerikil. Sambil menyanyi, telunjuk tangan digoyangkan dan diarahkan ke orang yang harus menebak. Dia hanya diberikan kesempatan satu kali. Bila tak berhasil, dia akan menjadi orang yang harus menebak pada permainan berikutnya.
Kalau anda menjadi orang yang harus menebak, anda mesti hati-hati agar tidak gagal menebak untuk yang kedua kalinya. Kalau sampai gagal, bisa-bisa anda diminta mengelilingi lapangan atau bangsal tempat bermain dengan lari jongkok. Atau kadang diminta memenuhi permintaan yang aneh-aneh dari peserta lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar